Iklan

Kamis, 17 Apr 2025

Iklan

.

Nyawa Taruhan Demi Wisatawan: Kisah Relawan Balawista Penjaga Pantai Karang Hawu

REDAKSI
Minggu, 13 April 2025, 20.50.00 WIB Last Updated 2025-04-13T14:11:26Z

 


NASIONAL KINI | SUKABUMI – Di balik indahnya deburan ombak Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, ada sosok-sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang setiap hari siaga menjaga keselamatan para wisatawan. Mereka adalah para relawan Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta), yang dengan segala keterbatasan tetap menjalankan tugas mulianya.


Saat ditemui di lokasi pada Minggu (13/4), Ketua Pos Pantai Karang Hawu, Gungun Gunadi, yang juga merupakan anggota Balawista, mengungkapkan bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. Mereka tak hanya memberikan imbauan kepada wisatawan, tapi juga selalu siap melakukan penyelamatan saat terjadi insiden.


"Saya sebagai Balawista bertugas menjaga dan mengimbau pengunjung agar tetap aman saat berwisata di pantai. Kalau ada yang hanyut terbawa ombak, kami langsung sigap menolong," ujar Gungun.



Menurutnya, aksi penyelamatan di laut bukan perkara mudah. Nyawa petugas pun kerap menjadi taruhan. "Sebetulnya ketika kami menolong, nyawa kami pun menjadi taruhannya. Alhamdulillah, sampai saat ini hal-hal buruk belum terjadi. Tapi bagi kami, yang penting nyawa orang lain bisa tertolong," tambahnya.

Setiap hari, personel Balawista di Pos Karang Hawu mulai berjaga sejak pukul 07.00 WIB pagi hingga sore hari. Dengan formasi yang terbatas, biasanya hanya terdiri dari tiga hingga tujuh orang, mereka menjadi garda terdepan Pesisir pantai saat terjadi keadaan darurat di laut.


"Kami adalah yang pertama menolong ketika ada wisatawan yang tenggelam. Kami selalu siap," tegas Gungun.



Namun di balik dedikasi tinggi itu, Gungun mengungkapkan kondisi para petugas Balawista yang cukup memprihatinkan. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan dan fasilitas yang tersedia bagi tim penyelamat ini.


"Kalau diceritakan, kondisi kami sangat miris. Seperti kurang diperhatikan. Padahal kami juga punya keluarga dan kebutuhan lain. Peralatan kami juga masih terbatas. Kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah," pungkasnya.


Penulis: Ismet


Iklan