Iklan

Sabtu, 12 Apr 2025

Iklan

.

Jabar Jadi Pusat Panen Raya Nasional, Prabowo dan Dedi Mulyadi Soroti Kesejahteraan Petani

REDAKSI
Selasa, 08 April 2025, 01.57.00 WIB Last Updated 2025-04-07T19:08:11Z



NASIONAL KINI| MAJALENGKA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan pelaksanaan panen raya padi nasional yang digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025). Dalam kesempatan tersebut, Presiden didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.


Panen raya ini digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jawa Barat dipilih sebagai pusat peresmian panen karena posisinya sebagai lumbung padi nasional.


Dalam momen panen tersebut, Presiden Prabowo turut turun langsung ke sawah dan mengoperasikan mesin panen modern "combine-harvester", yang juga dinaiki oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan serta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.


Panen raya ini menjadi simbol keberhasilan musim tanam serta peningkatan produktivitas pertanian lokal, sekaligus menjadi langkah konkret menuju kedaulatan pangan nasional. Menteri Pertanian Andi Amran dalam laporannya menyebutkan bahwa stok beras nasional saat ini mencapai 2,4 juta ton dan diperkirakan meningkat menjadi 3 juta ton pasca panen raya  jumlah tertinggi dalam 10 hingga 20 tahun terakhir.


“Produksi saat ini begitu melimpah hingga kapasitas penyimpanan mulai kewalahan,” ujar Menteri Andi Amran.

Usai memanen, Presiden Prabowo menyapa para kepala daerah dan petani dari berbagai provinsi melalui konferensi video. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam kesempatan itu turut menyampaikan aspirasi para petani di wilayahnya.


"Pasokan pupuk sudah lancar, namun biaya produksi yang tinggi terutama pada kebutuhan obat-obatan pengusir hama masih menjadi kendala," kata Dedi. Ia menjelaskan bahwa petani harus melakukan penyemprotan hama hingga dua kali sehari sebelum masa tanam.


Dedi juga meminta perhatian pemerintah pusat terkait perlindungan kesehatan petani. Menurutnya, masih banyak petani yang belum terkover asuransi kesehatan.


“Mohon peningkatan asuransi kesehatan petani karena banyak petani yang ketika sakit tidak terkover BPJS atau BPJS mandirinya tidak terbayar,” ungkapnya.


Sebagai provinsi penyangga pangan nasional, Dedi berharap pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian dapat menambah peralatan pertanian guna mendukung peningkatan produksi.


"Karena Jabar pusat lumbung padi nasional, maka seluruh alatnya harus banyak agar produksi bisa terus meningkat," tutupnya.


Penulis: Budiman

Editor: Ismet


Iklan