NASIONAL KINI | SUKABUMI – Hampir dua pekan pasca-bencana longsor yang melanda Kampung Gunung Rompang, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, akses jalan utama masih tertutup. Material longsor di beberapa titik menyebabkan terganggunya aktivitas warga, terutama dalam distribusi kebutuhan pokok.
Setidaknya lima titik longsoran menghalangi jalan, membuat kendaraan roda empat tidak dapat melintas. Akibatnya, pasokan bahan pangan ke wilayah tersebut terhambat, menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Warga yang hanya bisa menggunakan sepeda motor harus menghadapi jalur yang licin dan berbahaya, terutama saat hujan.
Hilman, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa kondisi ini tidak bisa diatasi hanya dengan gotong royong masyarakat. Ia menegaskan bahwa diperlukan alat berat untuk membersihkan longsoran agar akses jalan dapat kembali normal.
"Longsoran terlalu banyak, tidak mungkin kami bersihkan dengan alat manual. Harga bahan pokok sudah naik karena kendaraan roda empat tidak bisa lewat. Kalau motor masih bisa, tapi jalannya terjal dan berbahaya, terutama kalau hujan," ujar Hilman, Senin (24/3/2025).
Lihat juga
Selain itu, Hilman juga menyoroti minimnya respons dari pemerintah desa, terutama Kepala Dusun (Kadus) yang bertugas di wilayah tersebut. Menurutnya, pihak desa seharusnya lebih sigap dalam menangani bencana yang berdampak langsung pada masyarakat.
"Ada pegawai desa yang menjabat sebagai Kadus di kampung ini, tapi tidak ada respons. Seolah-olah cuek, padahal dia tahu kalau longsor ini mengganggu aktivitas warga," tambahnya.
Warga berharap agar Pemerintah Desa Loji segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, untuk mengerahkan alat berat guna membersihkan material longsor. Jika tidak segera ditangani, dampak bencana ini dikhawatirkan akan semakin meluas dan merugikan masyarakat yang bergantung pada akses jalan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah desa maupun instansi terkait mengenai rencana penanganan longsor ini. Warga pun terus menunggu langkah nyata agar kehidupan mereka dapat kembali normal.
Editor: Ismet