NASIONAL KINI | JAKARTA — Pasangan cagub dan cawagub Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jakarta dinilai tak menarik. Hal tersebut menjadi biang kerok rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, angka golput warga Jakarta semakin tinggi karena latar belakang masyarakatnya yang berasal dari kelompok terpelajar.
“Selalu ada saringan-saringan formal maupun tidak formal yang kemudian bagi warga DKI itu pilihan-pilihannya tidak menarik,” kata Jazilul di Jakarta, yang dikutip Sabtu (30/11).
Pantas kata dia, partai politik harus evaluasi perihal pemilu, dengan mendorong tokoh-tokoh yang punya daya tarik, sehingga angka partisipasi masyarakat tinggi.
“Faktanya begitu (RK-Suswono tak menarik), faktanya tidak menarik dan ini adem-ayem,” tutur dia.
Menurut dia, biasanya di Pilkada Jakarta muncul sosok yang dapat menjadi tokoh nasional. Namun, pada pilkada tahun ini tidak ada sosok yang bisa menjadi tokoh secara nasional.
“Menurut saya, dari dulu keadaan DKI selalu muncul tokoh-tokoh yang kemudian diharapkan menjadi leader secara nasional. Untuk kali ini enggak. Untuk DKI saja, orang DKI-nya enggak,” ujar Anggota Komisi III DPR RI ini.
Berdasarkan data yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, ada 8.214.007 orang dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tersebar di 14.835 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Realita pasca penghitungan yang dilakukan oleh KPU Jakarta, angka partisipasi pemilih hanya 53,05 persen. Artinya, persentase golput di Jakarta sebanyak 46,95 persen atau setara dengan 3,8 juta jiwa.
Angka ini menjadi persentase tertinggi sepanjang sejarah Pilkada Jakarta.(in/ces)