Nasionalkini -- Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nelwan Harahap mengikuti kegiatan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia (World Humanitarian Day), di Taman Literasi Martha Tiahahu, Jakarta, pada Sabtu, (19/8/2023).
Hari Kemanusiaan Sedunia atau World Humanitarian Day ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 2009 untuk mengenang serangan bom bunuh diri oleh teroris di Hotel Canal, Baghdad, Irak, pada 19 Agustus 2003 lalu, yang menewaskan 22 orang, termasuk salah satu utusan tinggi PBB di Irak.
Peringatan Hari Kemanusiaan 2023 bertajuk Humanitarian Night: Commemorating World Humanitarian Day 2023.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA), Kemenko PMK, Kemensos, BNPB, dan didukung oleh NGO, INGO, dan para pegiat kemanusiaan.
Dalam sambutannya, UN Resident Coordinator Valerie Julliand menyampaikan, Hari Kemanusiaan Sedunia bukan hanya diselenggarakan untuk mengenang para pekerja kemanusiaan yang gugur saat bertugas, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran akan kenyataan di dalam pekerjaan kemanusiaan.
“Tema Hari Kemanusiaan Sedunia tahun ini adalah No Matter What, yang bermakna: bahkan dalam menghadapi kesulitan, bahkan jika teroris membidik para pekerja kemanusiaan, dan bahkan jika melakukan kegiatan kemanusiaan bisa sangat berbahaya, kami terus melanjutkan apa pun yang terjadi. Kami perlu membantu orang yang membutuhkan, apa pun yang terjadi.
Kami berdiri bahu membahu bersama dengan mereka yang terdampak," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK Nelwan Harahap dalam sambutannya menyatakan bahwa Hari Kemanusiaan Sedunia adalah momen untuk mengingatkan kita semua, betapa peran relawan kemanusiaan sangatlah penting.
Mereka yang pergi ke daerah bencana atau konflik, tak peduli sejauh apa, tak peduli bagaimana risiko di lokasi kejadian, tetap datang untuk menyelamatkan dan melindungi mereka yang membutuhkan.
“Tidak peduli siapa Anda. Karena setiap Anda adalah penting. Setiap Anda adalah bagian dari kemanusiaan.
Tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli siapa, tidak peduli dimana, aktor-aktor kemanusiaan akan tetap berjuang memberikan pelayanan dan melakukan perlindungan yang terbaik untuk tetap memberi pelayanan, memenuhi kebutuhan dasar di tengah-tengah mereka yang membutuhkan pertolongan”, tegasnya.
Nelwan juga menyampaikan, di tahun 2023 ini, Indonesia akan mengalami masa El Nino. Ancaman paling nyata yang akan dihadapi adalah kekeringan, gagal panen dan kebakaran hutan.
Nelwan mengingatkan perlunya melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah jatuhnya korban dan kerugian.
"Momentum Hari Kemanusiaan Sedunia ini perlu terus berinovasi dalam menghadapi semua potensi bencana di Indonesia," ucapnya.
Lebih lanjut, Nelwan menyatakan, Anticipatory Action (aksi antisipatif) yang sedang diggaungkan merupakan salah satu inovasi untuk lebih memperkuat kapasitas masyarakat, penanggulangan dan daya dukung lnigkungan, terutama dalam menghadapi bencana yang sifatnya rutin (memiliki jangka waktu untuk melakukan peringatan dini).
"Upaya-upaya serupa perlu dilakukan dengan tetap memperhatikan keterlibatan seluruh unsur pentahelix dan juga melibatkan masyarakat sebagai pelaku juga bukan hanya sebagai sasaran kebijakan," ujarnya.
Menutup sambutannya, Nelwan mengucapkan selamat Hari Kemanusiaan Sedunia. “Mari kita gelorakan kembali semangat kemanusiaan kita. Kita kuatkan lagi simpul-simpul koordinasi antar sesama lembaga kemanusiaan.
Kita teguhkan kembali komitmen kita untuk mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan. No Matter What (apapun yang terjadi) kita tetap melayani," pungkasnya. (***)